Sejarah Curling: Dari Lapangan Es Tradisional ke Olimpiade
Sejarah Curling: Dari Lapangan Es Tradisional ke Olimpiade. Curling adalah salah satu olahraga tertua yang masih dimainkan dengan aturan hampir sama seperti ratusan tahun lalu. Lahir di Skotlandia abad ke-16, dari permainan sederhana di danau beku sampai jadi cabang resmi Olimpiade Musim Dingin, perjalanan curling penuh cerita unik. Batu granit dari pulau kecil Ailsa Craig, sapu yang dulu dari jerami jagung, dan aturan “spirit of curling” yang legendaris masih hidup sampai hari ini. Di Olimpiade Milano Cortina 2026, curling bahkan tambah nomor wheelchair. Bagaimana olahraga “lempar batu” ini bisa bertahan dan malah makin populer? Ini sejarah singkatnya. BERITA BASKET
Asal-usul di Skotlandia Abad ke-16: Sejarah Curling: Dari Lapangan Es Tradisional ke Olimpiade
Curling pertama kali tercatat tahun 1541 di Paisley Abbey, Skotlandia, dengan batu datar dari sungai yang dilempar di danau beku. Lukisan Pieter Bruegel the Elder tahun 1565 sudah gambarkan petani main curling di musim dingin. Klub curling tertua, Kilsyth Curling Club, berdiri 1716, dan aturan resmi pertama ditulis 1838 oleh Grand Caledonian Curling Club (sekarang Royal Caledonian Curling Club). Batu waktu itu masih dari batu sungai biasa, beratnya beda-beda, dan sapu dari sapu jagung. Permainan dimainkan outdoor di loch (danau) beku—kalau es retak, laga selesai. Karena itu, curling jadi simbol musim dingin Skotlandia, sama seperti golf simbol musim panas.
Penyebaran ke Kanada dan Dunia: Sejarah Curling: Dari Lapangan Es Tradisional ke Olimpiade
Curling dibawa tentara Skotlandia ke Kanada tahun 1750-an, dan langsung meledak. Klub curling pertama di Amerika Utara, Royal Montreal Curling Club, berdiri 1807—masih aktif sampai sekarang. Kanada jadi kekuatan baru: tahun 1850-an sudah ada “bonspiel” (turnamen) besar dengan ratusan tim. Di AS, Orchard Lake Curling Club (Michigan) berdiri 1832. Abad ke-19, curling masuk Swiss, Swedia, dan Norwegia lewat imigran Skotlandia. Batu mulai standar dari granit Ailsa Craig (dipanen sejak 1851), dan indoor rink pertama dibuka di Montreal 1856. Sapu dari rambut kuda mulai dipakai 1920-an untuk sweeping lebih efektif. Dari permainan petani, curling jadi olahraga kelas menengah dengan klub di seluruh dunia.
Curling di Olimpiade: Dari 1924 sampai Era Modern
Curling debut di Olimpiade Musim Dingin 1924 Chamonix—dan itu satu-satunya curling outdoor resmi. Great Britain juara, tapi baru 2006 IOC akui sebagai medali resmi. Setelah demonstration di 1932, 1988, dan 1992, curling resmi masuk medali di Nagano 1998—Swiss emas pria, Kanada emas putri. Mixed doubles debut PyeongChang 2018 (Kanada juara), dan wheelchair curling jadi exhibition di Torino 2006 sebelum resmi di Milano Cortina 2026. Kanada dominasi dengan 11 medali (6 emas), Swedia 10 medali, dan Great Britain jadi satu-satunya negara raih emas di tiga kategori (pria, putri, mixed). Di Beijing 2022, Italia rebut emas mixed doubles pertama mereka, dan Niklas Edin jadi skip pertama dengan medali lengkap (emas, perak, perunggu).
Kesimpulan
Dari danau beku Skotlandia abad ke-16 sampai venue indoor canggih di Olimpiade 2026, curling tetap setia pada esensi: batu granit, sapu, dan semangat fair play. Batu Ailsa Craig yang sama dipakai sejak 1851, aturan 1838 masih berlaku dengan sedikit ubah, dan “spirit of curling” tetap ajarkan sportivitas di atas kemenangan. Curling bukti olahraga bisa bertahan ratusan tahun tanpa kehilangan jiwa—dari petani yang main di loch sampai atlet elite yang bersaing untuk emas. Di era modern yang serba cepat, curling ingatkan kita: kadang, yang terbaik adalah yang tak banyak berubah. Selamat 500 tahun, curling—dan semoga masih ada 500 tahun lagi di atas es.



Post Comment